Minggu, 14 Oktober 2012

Lahan Kuburan menjadi Lahan Tambang

PELAIHARI - Warga Desa Kintapura RT 10, Kecamatan Kintap kabupaten Tanahlaut geram. Pasalnya sebagian lahan kuburan di desa itu tergerus pertambangan batu bara.

Bahkan sebagian lahan kuburan tersebut menjadi jalan untuk lalu lintas truk pengangkut emas hitam tersebut.

Kondisi itu sudah berlangsung sekitar tiga bulan lalu. Bahkan tanah yang merupakan Alkah, Sapri warga di desa itu seluas 2,6 hektare sejak tahun 60-an kini mulai terkikis aktivitas pertambangan.

"Kami bingung, kok sebagian tanahnya jadi tambang. Padahal niat abah (Sapri,Red) memberikan lahan itu untuk pemakaman. Apalagi sudah terkikis sekitar 60x100meter," ujar Akhmad Husaini salah satu anak pemberi wakaf.

Keluarganya menyerahkan lahan tersebut secara ikhlas. Karena berubah fungsi tanpa ada pemberitahuan dari instansi terkait, sehingga keluarga pemberi wakaf menjadi terkesan kurang iklas.

Apalagi menurut kabar yang beredar, alih fungsi lahan tersebut ada biaya yang cukup besar yakni sekitar Rp 1 miliar. Hingga kini masyarakat tidak mengetahui ke mana uang tersebut.

Sepengetahuan masyarakat, rencana hasil ganti rugi sebesar rp 1 miliar itu akan dibelikan mobil ambulance dan alkah yang terlanjur terkikis tambang akan dipagar.

Camat Kintap Masturi mengaku sudah mendapat laporan dari masyarakat. Bahkan pihaknya sudah memberikan warning kepada kepala desa Kintapura agar segera menyelesaikan persoalan itu. Jika sesuai tenggang waktu tidak ada kejelasan, maka pihaknya akan turun untuk menyelesaikan masalah itu.

"Ini rawan, karena berkaitan dengan masyarakat. Makanya pambakal sudah kami beri tenggang waktu, kalau tidak ada kejelasan saya akan turun sebelum permasalahannya meruncing," tegasnya

Sumber : Banjarmasinpost.co.id

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes