Kamis, 08 November 2012

PTPN XIII, KEBUN PELAIHARI PILOT PROJET “SA-SA-EN”



PELAIHARI – Dalam rangka mendorong program swasembada daging sapi nasional dan menuju green company, BUMN Perkebunan Sawit diminta ikut serta dengan  membangun peternakan sapi yang terintegrasi (integrated farming system). PTPN XIII, menyambut baik program ini dengan menujuk Kebun Pelaihari, Distrik Kalimantan Selatan/Tengah sebagai pilot projet.  Program ini  menjadi program yang terintegrasi antara Sapi-Sawit-Enegeri.

Pada kunjungan kerja Direktur Perencanaan, Pengembangan dan Pemasaran PTPN XIII, Sunardi R Taruna,  ke Kebun Pelaihari (11/10) menyampaikan bahwa Saat ini, PTPN XIII, telah dan sedang membangun fasilitas peternakan untuk penggemukan sapi. Tahap awal, telah dibangun kandang untuk 500 ekor yang terintegrasi dengan instalasi biogas dan pupuk organik.  Seluruh biaya telah disiapkan dalam RKAP revisi tahun 2012,” demikian disampaikan Sunardi R Taruna.
Lebih lanjut, mantan General Manager Distrik Kalteng ini menyampaikan sejak Juli 2012,  Kebun Pelaihari sudah mendatangkan 215 ekor sapi dan akan mencapai 1000 ekor hingga akhir tahun 2012.  Dalam pengadaan sapi, PTPN XIII menggandeng PT Berdikari, perusahaan BUMN yang bergerak dibidang peternakan sapi di Indonesia.

Aditya Nurcahya, General Manager Distrik Kalsel/teng yang turut mendampingi kunjungan Direktur Perencanaan, Pengembangan dan Pemasaran mengatakan bahwa kurang bergairahnya peternakan sapi di Indonesia lebih disebabkan oleh ketersediaan pakan ternak. “Kendala ketersediaan pakan untuk ternak sapi  yang selama ini dikeluhkan peternak menjadi faktor dan pemicu kurang semangatnya petani. Dengan masuknya perusahaan perkebunan, dimana disekitar kebun masih banyak lahan kosong yang infrastrukturnya sudah tersedia dengan baik akan dimanfaatkan untuk menanami rumput gajah dan bahkan limbah perkebunan sawit seperti pelepah telah diolah menjadi pakan ternak berupa konsentrat. Masalah pakan yang selama ini menjadi momok bagi peternak akan terpecahkan,”ujarnya.

Manajer Kebun Pelaihari, Hamonangan Silitongan, mengatakan bahwa usaha pengemukan sapi ini memiliki prospek, bisa dilihat dari tingginya jumlah ekspor sapi dari australia, ini merupakan peluang, oleh karena itu usaha penggemukan sapi ini akan dikelola secara profesional. “pemasaran ternak sapi, hasil penggemukan Kebun Pelaihari tidak akan mengalami kendala, hingga kemarin (11/10) telah terjual sebanyak 50 ekor sapi. Selain itu, PT. Berdikari sebagai pemasok bersedia membeli kembali ternak apabila permintaan ditingkat lokal kurang. Tapi kami sangat yakin hal ini sangat kecil mungkin terjadi karena sampai dengan saat ini jumlah impor sapi dari Australia masih tingginya,” ujarnya.
Suhadak, Asisten Kepala Kebun Pelaihari yang ditugasi sebagai pimpinan propyek mengatakan bahwa program penggemukan sapi ini akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan pemerintah. “kedepan penggemukan sapi ini tidak hanya sebagai proyek saja tapi akan menjadi core busines yang akan memberikan nilai tambah kepada perusahaan. Dengan peningkatan berat sapi antara 0,6 – 1 kg per hari, maka diharapkan selama masa penggemukan +/- 3 bulan terdapat kenaikan berat antara 54 – 90 kg.




Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes