Selasa, 25 September 2012

Tanah Laut Kekurangan Pegawai


Selama dua tahun tidak melakukan penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS), membuat Pemkab Tanahlaut kekurangan pegawai. 

Berdasarkan perhitungan sementara, kekurangan pegawai tersebut sebanyak 939 orang yang terdiri tenaga pengajar sebanyak 424 orang, tenaga kesehatan sebanyak 152 orang dan untuk tenaga teknis sebanyak 363 orang. 

Kabid formasi dan pengadaan pegawai kantor BKD Tanahlaut, Hendro Cahyoko saat dihubungi BPost mengakui jika saat ini berdasarkan perhitungan dan laporan dari masing-masing satuan perangkat dinas mengalami kekurangan cukup besar.  

“Kalau data globalnya  900 lebih yang berasal dari tenaga pengajar, tenaga kesehatan dan teknis,” katanya singkat.  

Namun untuk mengetahui kepastian berapa kekurangan maupun kelebihan tenaga pegawai negeri sipil tersebut harus menunggu hasil evaluasi dan analisis jabatan yang saat ini sedang digodok di tingkat provinsi.  

Karena dari kegiatan analisis jabatan tersebut akan diketahui secara detail porsi pegawai yang harus ada berdasarkan beban pekerjaan yang ada. Dan kekurangan pegawai di Tanahlaut tersebut, berdasarkan laporan masing-masing perangkat dinas dan badan yang disampaikan ke kantor BKD Tanahlaut.

Kadis PU Ramaikan Bursa Pencalonan Bupati dari Golkar


Bursa penjaringan bakal calon kepala daerah Tanahlaut yang digelar DPD Partai Golkar Tala mendapat sambutan para tokoh dan politisi di Bumi Tuntung Pandang. 

Memasuki hari keempat pendaftaran, ada delapan tokoh yang mengambil formulir untuk mendaptkan restu kendaraan politik partai berlambang pohon beringin itu. 

Namun yang mengejutkan, Senin (24/9) siang salah seorang warga yang mengaku utusan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Tala, H Syahrian Nurdin mengambil formulir pendaftaran calon bupati dan wakil bupati Tala periode 2013-2018. 

“Tadi mengambilkan formulir beliau (Syahrian Nurdin, Red) namanya pak Jatim,” terang salah seorang panitia penjaringan, Asma Andriani. 

Dengan pengambil formulir tersebut secara otomatis menambah daftar panjang para tokoh dan politisi yang melamar Partai Golkar untuk  mengikuti pesta demokrasi Tanahlaut yang bakal digelar pada 25 April 2013 mendatang. 

Hari pertama pendaftaran, Ketua DPD Partai Golkar Tala Misri Syarkawi dan utusan mantan Wagub Kalsel HM Rosehan NB yang mengambil formulir. Kemudian hari kedua, giliran Ketua DPD Partai Demokrat Tala H Arkani, Kepala BPMPD Sukamta, Ketua DPC PAN Tala H Wahid, PNS Pemkab Tanbu Abdul Karim dan salah seorang advokat Najmaniah Imberan yang juga mengambil formulir pendaftaran. 

Namun pihak panitia akan menunggu sampai akhir masa pendaftaran pada Sabtu (29/9) nanti. Karena saat itu akan diketahui siapa calon yang mengambil formulir dan mengembalikannya secara langsung. 

Mengingat persyaratan pendaftaran tersebut, formulir setelah diisi dikembalikan langsung oleh yang bersangkutan dan tidak boleh diwakilkan. 

“Kita tunggu sampai akhir pendaftaran, siapa saja yang serius melamar. Sebab belum tentu yang mengambil formulir akan mengambalikan,” timpal Sekretaris penjaringaa, HM Riduansyah.

Jumat, 21 September 2012

Rosehan dan Misri Pelamar Pertama Golkar



Pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati Tanahlaut periode 2013-2018 yang digelar DPD Partai Golkar Tala langsung mendapat sambutan. Hari pertama pendaftaran, dua tokoh politik, mantan Wakil Gubernur Kalsel HM Rosehan NB dan mantan anggota DPRD Kalsel, Misri Syarkawi langsung mengambil formulir pendaftaran.  

Misri Syarkawie yang juga Ketua DPD Partai Golkar Tala mengambil formulir pendaftaran lebih dulu. Berselang 30 menit kemudian, giliran orang kepercayaan HM Rosehan NB yang datang untuk mengambilkan formulir pendaftaran mantan politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu. 

“Semua persyaratan pak Rosehan sudah lengkap dan tinggal menyerahkan saja. Tapi nanti beliau sendiri yang akan menyerahkan kesini,” ujar Ahmad Zakaria.  

Dirinya mengakui bahwa Rosehan benar-benar serius ingin maju untuk berebut tahta nomor satu di Bumi Tuntung Pandang pada Pemilukada 25 April 2013 mendatang. Sehingga saat ini dirinya melamar sejumlah partai untuk mendapatkan restu guna mendapatkan perahu politik dalam pesta demokrasi tersebut.  
Bahkan sejumlah tokoh politik di Tanahlaut juga akan meramaikan penjaringan tersebut. Diantaranya Ketua DPD Partai Demokrat Tala, H Arkani. Dirinya juga akan melamar di partai berlambang pohon beringin itu.

    Selasa, 18 September 2012

    Bantuan Pemda : Speedboad untuk Posal Kintap dari



    Pemkab Tanahlaut menyerahkan bantuan speedboat untuk operasional jajaran Pos Angkatan Laut (Posal) Kintap. Speedboat itu untuk menjaga perairan wilayah pesisir dari ancaman tindak kejahatan.

    Penyerahan armada air tersebut dilakukan Bupati Tanahlaut, H Adriansyah didampingi Wakil Bupati Tala H Atmari, dan diterima langsung Palaksa Lanal Banjarmasin Mayor Laut (P) Sahatro Silaban di halaman kompleks perkantoran bupati Tala, Jalan A Syairani, Senin (17/9/2012).

    Speedboat dengan spesifikasi 85 PK, panjang 5,5 meter, lebar 1,85 meter dan tinggi 0,70 meter itu diserahkan ke jajaran TNI-AL dengan system pinjam pakai. Diharapkan bantuan tersebut bisa menunjang pelaksanaan tugas anggota TNI-AL dalam menjaga wilayah perairan.

    “Mengingat wilayah Tanahlaut itu sebagian berupa pantai, sehingga perlu menjadi perhatian semua pihak untuk menjaga keamanan wilayah tersebut dari berbagai ancaman,” ujar Bupati Tala, H Adriansyah.

    ANJARMASINPOST.CO.ID

    Jumat, 14 September 2012

    KPUD Perpanjang Masa Pendaftaran PPS dan PPK


    Kabar menggembirakan bagi warga Tanahlaut (Tala) yang ingin menjadi anggota PPS (Panitia Pemungutan Suara).

    Komisi Pemilihan Umum Derah (KPUD) Tala memperpanjang masa pendaftaran selama tiga hari. "Jumat besok terakhir," sebut Agus Rianto, anggota KPUD Tala yang menangani perekrutan keanggotaan PPS dan PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan), Kamis (13/9).

    Perpanjangan masa pendaftaran itu dilakukan mengingat hingga masa pendaftaran tahap pertama ditutup, Selasa (11/9) tadi, jumlah pendaftar calon anggota PPS masih sedikit.

    Pelamar minimal yang diperlukan tiap desa enam orang. Tapi rata-rata pelamar di tiap desa cuma tiga orang, bahkan ada yang cuma dua orang. Anggota PPS tiap desa yang diperlukan tiga orang. Sementara untuk calon anggota PPK jumlah pendaftar lebih memadai, walaupun juga masih kurang.

    Sumber : BANJARMASINPOST.CO.ID

    Rabu, 12 September 2012

    Penyuluhan Ormas LSM Tala


    Puluhan aktivis Organisasi Masyarakat (ormas) dan LSM (lembaga swadaya masyarakat) di Tanahlaut (Tala), Rabu (12/9) pagi ini berkumpul di gedung belajar di lingkungan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Pelaihari.

    Mereka mengikuti penyuluhan yang dilaksanakan Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Tala. Fokus penyuluhan tentang peningkatan peranan ormas dan LSM dalam rangka partisipasi pembangunan politik.
    "Kami menghadirkan dua pemateri dari Badan Kesbangpol Provinsi," ucap Kepala Badan Kesbang Linmas Tala HM Saderi.

    Saderi menuturkan kegiatan itu snagat penting, terutama untuk mengupas dan mempelajari sejumlah regulasi (Undang-undang), seperti UU 24/2009 tentang pedoman kerjasama Depdagri dan pemda dengan ormas dan lembaga nirlaba lainnya.

    SUmber : BANJARMASINPOST.CO.ID

    Senin, 10 September 2012

    Polres Tala Bantu Korban Kebakaran


    Kabar gembira bagi para korban kebakaran di Desa Pandahan Kecamatan Batibati, Kabupaten Tanahlaut. Selasa (11/9) siang nanti bantuan akan mengalir lagi untuk mereka. Kali ini bantuan disalurkan oleh Polres Tanahlaut (Tala).

    "Penyerahan bantuan nanti dilakukan Kabag Ops," tutur Kasubag Humas Polres Tala AKP H Daud Sukamto.

    Ia tak menyebutkan secara detil berapa dan apa saja bantuan yang akan diberikan. "Yang pasti berupa sembako. Harapan kami bantuan itu bisa sedikit meringankan beban para korban kebakaran," tandas Daud.

    Sebelumnya bantuan telah disalurkan oleh Disnakertrans dan Sosial Pemkab Tala serta disusul bantuan tambahan dari Bupati H Adriansyah.

    Seperti diketahui pada musibah kebakaran yang terjadi pekan lalu di Pandahan dekat jembatan besi, delapan rumah warga setempat ludes dilumat si jago merah. Harta benda turut terbakar.

    SUMBER : BANJARMASINPOST

    Terjadi Lagi Sengketa Lahan Tambang

    Sengketa lahan antara PT Arutmin Indonesia dan warga kembali terjadi.
    Setidaknya selama sekitar 45 menit, manajemen perusahaan tambang multinasional itu sempat dibuat kerepotan.
    Pasalnya, warga pemilik lahan melakukan aksi nekat yakni menutup jalan tambang (hauling) dengan cara memasang patok-patok kayu galam dan membentangkan pita.

    Aksi itu dilakukan Erward Hery dan kerabatnya, Senin (10/9/2012) sekitar pukul 11.00 Wita di lahan tambang Arutmin di wilayah Desa Sumberjaya Kecamatan Kintap.

    "Kami terpaksa melakukan tindakan ini karena pihak Arutmin tidak punya itikad baik menyelesaikan ganti rugi lahan," ucap Erward didampingi pengacaranya M Muhtar.

    Ia mengatakan sejak beberapa bulan lalu secara sepihak, PT Arutmin Site Kintap menggarap lahannya (sekitar 3 ha) dan sebagian dijadikan jalan tambang.

    Namun aksi tersebut tidak terlalu mengganggu aktivitas Arutmin. Beberapa menit setelah Erward dan kerabatnya meninggalkan lokasi, pihak Arutmin langsung membongkar patok-patok tersebut.

    SUMBER : BANJARMASINPOST

    Minggu, 09 September 2012

    Empat Putra Mahkota Siap Naik Tahta



    Pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) menjadi jalan yang paling efektif untuk para punggawa partai politik untuk melanjutkan tradisi kekuasaannya. Beberapa putra mahkota pun sudah disiapkan untuk bersaing merebut takhta kepala daerah.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, setidaknya ada empat putra ketua partai politik di Kalsel yang siap maju pada pemilukada di banua. Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kalsel Rudy Ariffin kabarnya bakal mengusung anak keduanya yakni HM Aditya Mufti Ariffin.

    Putra dari Ketua DPD Partai Golkar Kalsel HA Sulaiman HB yakni Hasnuryadi Sulaiman juga disebut-sebut akan turun dalam Pemilihan Walikota Banjarmasin.

    Selain keduanya, ada juga putra dari Ketua DPD Partai Gerindra Kalsel H Abidin HH yakni H Muhammad Nur dan putra Ketua DPD PDI Perjuangan Kalsel H Adriansyah, H Bambang Alamsyah. Dari keempat nama tersebut, justru Bambang dan M Nur yang sudah bersaing. Keduanya akan turun dalam Pemilihan Bupati Tanah Laut 2013-2018.

    Bambang sebagai calon Bupati berpasangan dengan Drs Sukamta. Sedangkan Muhammad Nur, calon wakil bupati mendamping H Atmari. Meski demikian, gerakan yang mendorong Aditya Mufti Ariffin dan Hasnuriyadi Sulaiman untuk maju juga sudah terlihat. Hal ini diakui Aditya ketika dikonfirmasi Radar Banjarmasin.

    “Teman-teman banyak yang mendorong, termasuk guru-guru kita, para alim ulama. Mereka meminta untuk maju, ada yang di Kabupaten Banjar, Banjarbaru dan Banjarmasin,” ujar Ovi, panggilan akrabnya. Ovi pun juga mendapat restu dari sang ayah yang juga Gubernur Kalsel.

    ”Kalau tidak ada aral Insya Allah. Tapi dimana (mencalonkan diri) belum dimananya. Yang jelas mau konsen dulu untuk pemenangan Pemilu 2014,” imbuhnya. Alumni Fakultas Hukum Unlam ini sendiri, sekarang duduk sebagai Anggota DPR RI Komisi III dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan. Ovi juga menjabat sebagai Ketua DPC PPP Kota Banjarbaru.

    Soal motivasi untuk maju dalam pemilukada, menurut menurut Ovi adalah semata untuk melakukan pembenahan. Ia juga menilai, bagi seorang politisi menjadi seorang eksekutif baik menjadi bupati, wakil bupati, walikota, wakil walikota, gubernur, wakil gubernur, menteri atau presiden merupakan puncak dari karir.

    “Kalau masalah pembenahan masih banyak pembenahan yang harus dilakukan, terutama reformasi di pemerintahan, baik reformasi sistem, reformasi kultur dan personal di pemerintahan,” katanya. Sementara itu, Hasnur tampaknya akan digadang-gadang untuk maju di Pemilukada Kota Banjarmasin.

    Meski tidak ada pengakuan langsung dari Hasnur, namun para politisi Golkar sudah mempersiapkan diri untuk mencalonkan Hasnur sebagai “Banjarmasin 1”. Hal ini diakui Sekretaris DPD Partai Golkar Kalsel Murhan Effendie. Ia mengungkapkan Partai Golkar selalu mendukung apabila Hasnur maju pada pemilukada mendatang.

    Termasuk dalam rencana sebagai Walikota Banjarmasin. “Pak Hasnur maju, itu mungkin saja. Kemungkinan terbesar adalah sebagai Banjarmasin 1. Tapi pemilukada sendiri masih lama, semua masih bisa terjadi. Tapi tidak ada salahnya kami mempersiapkan sejak dari sekarang,” ujarnya kemarin.

    Murhan mengungkapkan, pemilihan Kota Banjarmasin sebagai sasaran untuk pemilukada sudah sangat tepat. Pasalnya Hasnur saat ini juga sebagai menjabat Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah I (Banjarmasin/Batola) DPD Partai Golkar Kalsel. Sehingga setidaknya sudah memiliki nama.

    Sementara itu, H Bambang Alamsyah, putra pertama Ketua PDIP Kalsel H Adriansyah, mulai terjun ke dunia politik sejak pemilu legislatif 2009. Sejak saat itu, karir politiknya terlihat moncer. Ia terpilih sebagai anggota DPRD dan seiring kemenangan PDIP di Tala, Bambang pun naik menjadi Ketua DPRD. Di partai, ia pun terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPC PDIP Tala.

    Karena itulah menurut Ahmad Yani, anggota DPRD Tala, seluruh kader mantap memilih Bambang untuk dicalonkan sebagai Bupati pada periode mendatang, berpasangan dengan seorang birokrat yang dikenal luas masyarakat, yakni Drs Sukamta sebagai wakil bupatinya.

    “H Bambang orangnya mudah bergaul dengan siapa saja. Sekarang dia tidak saja milik partai, namun sudah menjadi milik masyarakat, dengan dibuktikan sebagai Ketua DPRD Tala,” ujarnya.

    Soal kapasitas sebagai pemimpin, Bambang pun menurutnya tidak perlu diragukan, karena dia mendapat didikan langsung dari ayahnya. “Bambang sudah mengenal dan mengetahui bentuk kepemimpinan yang mensejahterakan rakyat,” ucapnya. Sementara itu, Pengurus Partai Gerindra Kalsel Ilham Nur, membenarkan bahwa Muhammad Nur yang merupakan putra dari Ketua DPD Partai Gerindra Kalsel H Abidin HH akan diusung sebagai calon Wakil Bupati Tanah Laut.

    “Untuk pak Muhammad Nur, memang mau difokuskan untuk menjadi calon wakil bupati untuk saat ini. Jadi kami fokus untuk memenangkannya pada Pemilukada Tala 2013 nanti,” katanya. HM Nur adalah anak dari Prof Dr H Abidin yang sekarang menjalani karir politiknya sebagai anggota DPRD Kalsel di Fraksi Persatuan Pembangunan Indonesia Raya (PPIR).

    HM Nur terpilih dari Dapil 6 Kalsel yang termasuk di dalamnya adalah Kabupaten Tala. Kepada Radar Banjarmasin, M Nur mengaku dirinya terdorong untuk ikut serta dalam pemilukada, karana ingin membawa perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Tala meningkat, melalui lapangan pekerjaan dan infrastruktur yang diperbaiki.

    “Pada dasarnya saya tergerak bila bersama pak Atmari untuk maju bersama,” ungkap pria yang akan berusia 35 tahun pada pemilihan Bupati Tala 2013 nanti. Soal politik, HM Nur mengaku banyak belajar dari ayahnya yang berangkat dari seorang kepala desa, kemudian menjadi seorang Ketua Gerindra di Kalsel dan juga aktif di kegiatan sosial keagamaan sebagai Bendahara PBNU. (mrn/ard/tas/sip)


    Sumber : Radar Banjar

    Saat Futur Menghampiri

















    Iman tak selalunya stabil. Ia mengalami fluktuasi naik dan turun. Ada kalanya hati ini bersemangat untuk beribadah. Tapi di sisi lain, beribadah serasa enggan. Semangat yang dulu membara seakan sirna ditelan masa. Entah kemana perginya semangat yang dulu pernah ada.

    Bila itu yang terjadi, maka itulah penyakit futur. Secara ringkas, futur dapat dikatakan sebagai satu keadaan dimana iman melemah. Dan melemahnya iman dapat dilihat dengan berkurangnya amalan-amalan harian yang biasanya dilakukan. Baik dari segi kualitas maupun kuantitas ibadah.

    Futur dapat menghampiri siapapun tanpa terkecuali. Mulai dari orang awam, hingga mereka yang telah menjadi aktivis dakwah dan pergerakan. Padahal merekalah yang seharusnya menjadi penggerak dakwah. Lantas apa jadinya apabila terjangkiti futur?

    Dr. Sayyid Muhammad Nuh, dalam bukunya ‘Afatun fie ath-Thoriq menyebutkan bahwa futur merupakan penyakit yang sering kali menjangkiti aktivis dakwah. Bahkan penyakit ini menjadi salah satu penyebab kegagalan dakwah yang paling banyak terjadi.

    Factor penyebab kefuturan ini sangat banyak. Diantaranya: sikap ekstrem atau berlebihan dalam menjalankan ibadah, melampaui batas dalam hal mubah, memisahkan diri darijama’ah dan mengutamakan uzlah (menyendiri), menyepelekan kewajiban harian, masuknya sesuatu yang haram atau bernilai syubhat ke dalam tubuh, dan berlarut-larut dalam melakukan maksiat serta meremehkan dosa-dosa kecil.

    Dus, ketika futur mulai menjangkiti, maka cara yang paling efektif untuk menanggulanginya adalah sadar diri. Kemudian dengan menjaga diri agar senantiasa tetap berada di jalan kebaikan. Sebagaimana sabda rasulullah saw:

    إِنَّ لِكُلِّ عَمَلٍ شَرَّةً، وَالشَّرَّةُ إِلَى فَتْرَةٍ، فَمَنْ كَانَتْ فَتْرَتُهُ إِلَى سُنَّتِيْ فَقَدْ اهْتَدَى، وَمَنْ كَانَتْ فَتْرَتُهُ إِلَى غَيْرِ ذَلِكَ فَقَدْ ضَلَّ

    Sesungguhnya setiap amal memiliki masa semangat. Dan setiap masa semangat ada masa futur. Maka barangsiapa ketika futur tetap berada dalam sunnah, maka dia telah mendapat petunjuk. Dan barangsiapa ketika futur menyimpang dari selainnya (-sunnah-) maka dia telah tersesat.” (H.R. Ahmad)

    Wallahu a’lam.

    Babini Dua


    SUDAH babulan-bulan ini Palui kada mangawan ka gardu runda atawa ka warung pakacil Isul. Asa kaganangan jua kakawalannya nang kaya Garbus, Tulamak wan tuhirang. Asa ada nang kurang ujar bubuhannya.

    Aku ada jua mandangar habar angin bahwa sudah sabulan ini Palui kawin lagi, ujar Tulamak.

    Kalu habar itu bujur artinya Palui ganal hampadal wani malawan bini, kada kaya bubuhan kita ini samunyaan takluk wan bini ujar Tuhirang.

    Kalu aku kadanya wani atawa kada wani wan bini tapi nang kupikirakan kaya apa mambarimakaninya. Apalagi ujar urang bila babini dua itu banyak bakaramput, ka anu nang tuha bapadah lain, ka anu nang anum kaya itu jua. Jadi saban hari baulah dosa, sahut Garbus.

    Kada lawas imbah bubuhannya mamander Palui, mancungul inya kaluar matan higa warung sambil baucap assalamualaukum......

    Panjang umur ikam Lui ai, hanyar kami mamander ikam nang sudah babulan-bulan hinip kada saling kaluaran. Bujurkah Lui ikam hanyar kawin pulang, babini anum, ujar Garbus batakun.

    Kabalujuran ada nang hakun dimadu wan biniku hakun haja karna inya handak mandapat anak, maklumlah biniku itu mandul sahut Palui.

    Nyaman ai baisi pahumaan mandua buting ujar Tulamak. Aku kada tahan jua karna inya sama-sama minta adil, makanya balum sabulan sudah asa pagat pinggangku, sahut Palui.

    Kalu kaya itu kami handak minta ilmunya supaya nyaman kaya ikam itu Lui ai, ujar Tuhirang.

    Baiknya jangan ditiru wan jangan diumpati gawianku nang sudah talanjur ini, nyaman dilihat sakit manyandang, ujar Palui.

    Napa sakitnya Lui, dua rasa, dua alam, ujar Tulamak. Ini nah.... lihat kapalaku, lungur sabukuan sahut Palui sambil mambuka kupiahnya. Kanapa maka lungur Lui, apakah bapusut wan kapala manggawinya, ujar Garbus.

    Bini anumku katuju banar mancabutiakan hubanku, tapi bini tuha malah sabaliknya katuju banar mancabuti rambutku hirang, maka ahirnya lungur sakapalaan ujar Palui sambil takuringis kapadihan kana paluh.

    Kalu kaya itu kami kada jadi manuruti ikam Lui ai, biar baisi bini saikung bila handak jua marasani dua pahumaan tapaksa ai bagamat manukar nang bakikiloan haja, ujar Garbus sambil mangalangkang tatawaan

    Mengurangi Ruku



















    SUDAH samingguan ini batuk Palui kada saling ampihan. Sudah jua dikinumi bamacam-macam ubat matan nang babantuk tablet atawa nang sirup, tapi jaka pang babaik malah kuhul-kuhulnya makin baracap.

    “Makanya abahnya ai kurangi baruku,” ujar bini Palui nang tahu lakinya itu bilang sambung puting baruku.

    “Kada maraga ruku umanya ai, batukku ini ujar mantri karna alergi wan angin. Kada kawa kana angin sadikit haja, lalu bamula pulang batukku ini,” sahut Palui.

    “Alergi wan angin nangapa? Satiap pian tuntung baruku pasti kada sa-apa langsung kuhul-kuhul,” ujar bini Palui. “Mulai isuk aku buangi ruku sisimpanan sampiyan di lamari itu,” ujar bininya maancam.

    “Ayu ja umanya ai, mulai isuk aku cubai kada baruku lagi,” ujar Palui bajanji.

    Isuknya Palui bujur-bujur kada baruku sama sakali. Hari partama kawa haja inya manahan. Kaya itu jua hari kadua inya masih kawa jua manahan walau muntungnya kada saling ampihan mangunyut gulaan. Tapi wayah hari katiga inya sudah kada kawa manahan lagi. Apalagi wayah inya batamuan wan kakawalannya nangkaya Garbus wan Tulamak nang sama-sama hantu ruku jua lipus-lipus wan asap ruku, maka kacar tu pang liurnya handak baruku jua.

    “Bus.. ui Garbus baiknya pang balang kutak ruku ikam itu, ruku hanyar kah?” ujar Palui managur Garbus nang tating-tating wan ruku.

    “Hi-ih, ruku hanyar bawaan kamanakanku matan Jawa. Di banua baluman kaluar lagi,” ujar Garbus malihatakan kutak rukunya.

    “Sayangnya ikam ampih baruku Lui lah jadi kada kawa umpat marasani ruku hanyar ku ini, nyaman banar, hampul,” rasa handak sambung puting,” ujar Garbus.

    “Hi-ih Lui ai nyaman banar, haraganya gin kikira larang jua,” ujar Tulamak umpat manambahi.

    “Kalu mancubai sabilah kada papa jua pang, sakali-kali,” ujar palui rupanya kacar jua inya lalu marabuti ka ruku garbus. Habis talu bilah inya baruku.

    Kada lawas imbah itu liwatlah bini Palui. Malihat bubuhannya pina mampaul kukus ruku, bini Palui baucap: “Uuuiii ... abahnya, maka sampiyan sudah bajanji bausaha mangurangi ruku. Nyatanya di luar rumah tatap haja maisap madat itu. Ini katahuan bahwa sampiyan pangaramput,” ujar bininya.

    “Laki ikam ini baruku hanyar sakali ini haja bini Palui ai, hanyar sapanggal, sabilah balum habis,” ujar Garbus mambila Palui.

    “Puting ruku nang bahamburan ini siapa ampunnya? Itu nah masih bakukus, musti ampun pian jua,” ujar bini Palui manunjuk puting-puting rukuk di parak batis lakinya.

    “Hi-ih, bujur aku sudah bajanji umanya ai gasan mangurangi ruku, ini nah buktinya aku kada manukar cuma maminta rukunya Garbus,” ujar Palui baulah alasan.

    “Mangurangi ruku nangapa? mangurangi ruku kawal,” ujar bini Palui. “Ayulakasi kita bulikan, Pian kada bulih lagi bakakawalan lawan bubuhannya ini,” ujar bini Palui sambil manarik tangan lakinya.

    Sabtu, 08 September 2012

    Mencari Pemimpin Sejati











    Banyak orang berebut menjadi pemimpin, dari berebut menjadi kepala desa hingga menjadi presiden. Bahkan cara-cara manipulatif telah dihalalkan berkedok pengabdian. Setelah terbukti gagal pun, hampir-hampir tidak ada pemimpin yang rendah hati mengakuinya. Berbagai alibi dijadikan kembing hitam, bahkan tidak malu (dari kegagalan) untuk tetap bertahan.

    Hari ini, sepertiga dari bupati/walikota dan hampir setengah gubernur tersangkut masalah korupsi di KPK. Kita menunggu waktu dan berhitung, berapa yang akhirnya turun derajat menjadi warga binaan di lembaga pemasyarakatan.

    Namun, ada kepemimpinan yang manusia enggan memperebutkannya. Jangankan diperebutkan, diberikan pun manusia seringkali menolak. Bukan karena alasan mulia (takut memikul amanah), namun semata karena kepemimpinan ini pengabdian, tidak digaji, namun harus nombok. Tidak ada ruang untuk korupsi, yang ada tuntutan berkorban waktu dan harta.

    Barangsiapa yang diserahi kekuasaan urusan manusia lalu menghindar (mengelak) melayani kaum lemah dan orang-orang yang membutuhkannya, maka Allah tidak akan mengindahkannya pada hari kiamat.”(HR. Ahmad).

    Kepemimpinan yang diperebutkan adalah kepemimpinan struktural. Pemimpin yang diangkat (dilantik) dengan seperangkat kekuasaan (aturan) dan fasilitas (gaji, dll). Kepemimpinan yang dihindari adalah kepemimpinan sosial. Pemimpin yang cukup ‘diamini’ karena pengorbanan pikiran, waktu dan hartanya. Mereka adalah para Nabi dan Rasul, Mujahidin, Kiai, Ketua RT, Aktivis Pemuda, Aktivis Lembaga Sosial, Guru TPA, Takmir Masjid, Relawan Bencana, dll.

    Pemimpin sosial, semata-mata mengabdi untuk perbaikan dan pemberdayaan masyarakat. “Aku (Syu’aib) tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan” (Huud,11:88). “Sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan.” (Al-A’raaf,7:170). “Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan” (al-Baqoroh,2:220)

    Mari kita belajar dari lebah.

    “Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan tempat yang dibikin manusia.” Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia” (Q.S. al-Nahl,16: 68-69).

    Lebah memiliki jasa besar bagi kemanusiaan. Bagaimanakah jika lebah diwahyukan sifat ‘ngambek’ mengabdi untuk manusia? Lalu, apakah diri kita berjasa bagi kemanusiaan atau menjadi beban dari kemanusiaan?

    Kanjeng Nabi berwasiat, “Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.”. Padahal Allah berfirman tentang umat Islam “kuntum khoiro ummatin ukhrijat li al-nasi”(kalian umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia). Allah telah mewariskan kepada umat ini, ajaran terbaik. Benarkah umat Islam hari ini paling berjasa (terbaik) bagi kemanusiaan di bumi?

    Di sisi lain, Allah membenci orang-orang yang melampaui batas yang disifati-Nya, “Alladzina yufsiduuna fi al-ardhi wa la yushlihuun” (yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan). Apakah kita termasuk pribadi yang berbuat perbaikan atau kerusakan bagi kemanusiaan?

    Islam lahir, bukan untuk ‘arogansi’ Islam itu sendiri. Islam adalah rahmat lil ‘alamiin. Islam memiliki kepentingan terhadap kemanusiaan semesta, bukan terbatas kepada manusia yang beragama Islam. Banyak sekali perintah pengabdian dan berbuat adil dalam Islam yang bersifat universal (bagi seluruh agama).

    Mejadi Pemimpin Sosial

    Coba kita hitung berapakah jumlah sekolah negeri dan sekolah swasta di Indonesia? Bayangkan pula, jika tidak ada ‘relawan’ yang bersedia naik ke mimbar khutbah Jum’at dan menunggu pegawai Kementerian Agama datang. Coba kita renungkan, bila di suatu desa tidak ada pertemuan (perkumpulan) kecuali dibalai desa.

    Pertemuan-pertemuan RT, arisan PKK, rapat karang taruna, hingga pengajian-pengajian di kampung itulah yang menjamin masyarakat aman dan damai. Pemimpin-pemimpin sosial inilah sesungguhnya yang setiap saat menjadi pelayan masyarakat. Mereka mendengar dan menyelesaikan berbagai problem kemasyarakatan secara langsung.

    “Jibril selalu menasihatiku untuk berlaku dermawan terhadap para tetangga, hingga aku ingin memasukkannya ke dalam kelompok ahli waris seorang muslim”. (H.R. Bukhari-Muslim)

    Masyarakat akan kuat dan maju, bila kepemimpinan sosial tumbuh. Kepemimpinan sosial yang lemah akan menghasilkan kepemimpinan structural (presiden hingga kepala desa) yang tidak memiliki kompetensi. Lemahnya kepemimpinan sosial kita, ditandai dengan terlibatnya ‘pemimpin-pemimpin sosial’ itu sendiri dalam jual beli suara pemilu dan pemilukada.

    Setiap Muslim terikat amanat untuk mengadakan perbaikan, bukan hanya untuk kepentingan pribadi, namun untuk kepentingan umat. Imam Ali r.a pernah berwasiat, ‘kejahatan yang terorganisir akan dikalahkan oleh kebaikan yang tidak terorganisir’.

    Mereka tidak akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu” (Al-Hasyr,59:14)

    Mari kita mulai dengan membentuk kelompok-kelompok kebaikan. Tidak harus terdiri dari 30 anak, mungkin 10 anak. Tidak harus menunggu 10, kenapa tidak dimulai dari 3 saja?. Mari Berbuat!

    “Ingatlah bahwa 40 rumah itu tetangga” (H.R Thabrani)

    Sumbangan di Jalan untuk Korban Kebakaran


    Kebakaran yang melumat delapan rumah dan satu kios ponsel milik warga Pandahan kecamatan Bati-bati, Kamis (6/9) siang masih menyisakan duka yang mendalam bagi warga yang menjadi korban.

    Selain kehilangan tempat tinggal, mereka juga kehilangan harta benda lantaran tidak sempat diselamatkan saat api menjilati bangunan padat penduduk itu.

    Hingga kini para korban kebakaran, baik anak-anak dan orang dewasa menggalangan bantuan. Mereka berdiri di median jalan sambil menenteng kardus bekas kotak air kemasan untuk mendapatkan sumbangan dari para pengguna jalan yang melintas di jalan tersebut.

    Setiap pengendara yang melintas disodori kotak tersebut untuk menaruh sumbangan itu.
    "Pak minta sumbangannya, untuk beli buku dan baju seragam," ujar salah seorang bocah dengan nada memelas.

    Dalam kejadian kebakaran itu, selain menghanguskan rumah warga, mayoritas barang-barang yang ada di dalam seperti perabot rumah tangga, buku dan baju seragam anak-anak sekolah ikut hangus.


    Sumber : BANJARMASINPOST.CO.ID


    Rosehan Ditunggu


    Keseriusan Rosehan NB, mantan Ketua PKB dan Wakil Gubernur Kalsel untuk menjadi calon bupati Tanah Laut (Tala) sempat diragukan. Sejak mengambil formulir pendaftaran, sampai sekarang, ia belum mengembalikan formulir tersebut ke DPC PDIP Tanah Laut.

    Padahal sebelumnya, isu Rosehan serius "bertarung" dalam Pemilukada Tanah Laut 2013 sangat kencang menjadi pembicaraan di kalangan politisi maupun masyarakat.

    Wakil Ketua PDIP Kalsel, Hermansyah saat dimintai keterangan kemarin (6/9) menyatakan, sampai saat ini PDIP Tala masih menunggu "keseriusan" dari Rosehan. Apalagi, "putra mahkota", anak Ketua PDIP Kalsel, Bambang Alamsyah juga maju menjadi Cabup Tala.

    "Rosehan memang mengambil formulir pendaftaran sebagai cabup ke PDIP Tala. Namun dia belum mengembalikan formulir, sebagai tanda rersmi mendaftar ke PDIP," kata Hermansyah kepada Radar Banjarmasin kemarin (6/9).

    Menurut informasi yang diterima Hermansyah, Rosehan dalam waktu dekat akan menyerahkan secara langsung formulir pendaftaran yang sudah diisinya. Masalah kapan pastinya, ia belum mengetahui.
    "Saya mendapat kabar, bahwa Rosehan akan menyerahkan formulir pendaftaran dalam waktu dekat. Kita tunggu saja," ujarnya.

    Saat ditanya soal Rosehan yang bukan kader PDIP, Hermansyah menjelaskan itu tak menjadi masalah untuk menjadi bakal calon yang diusung. Untuk PDIP, katanya, mempunyai sistematis dalam penentuan kandidat.

    "Mulai dari penjaringan, sampai siapa yang diusung, itu dilakukan bertahap. Non kader PDIP pun bisa diusung menjadi Cabup dari partai kami. Semua ada tahapan yang jelas," katanya.
    Sebelumnya, Muhaimin, yang juga wakil ketua PDIP Tala mengungkapkan, belum ada instruksi dan surat dari DPP mengenai Rosehan.

    Selain itu, perlu ada pembicaraan serius dan matang di internal partai berlambang banteng ini untuk menentukan siapa yang akan dipasang dalam Pemilukada Tanah Laut 2013, mengingat sebelumnya gencar dihembuskan bahwa Bambang Alamsyah, putra ketua DPD PDIP Kalsel, H Adriansyah.

    “Sampai saat ini belum ada surat resmi dari DPP soal Pemilukada Tanah Laut 2013, jadi kami menunggu saja keputusan partai soal siapa yang akan diusung,” kata Muhaimin.

    Ketua PDIP Tanah Laut, yang juga ketua DPRD Tanah Laut, Bambang Alamsyah memang sudah dari beberapa waktu lalu digadang-gadang bakal menjadi calon kuat yang diusung PDIP, mengingat sang ayah juga merupakan bupati dua periode memimpin Kabupaten Tanah Laut.
    “Pokoknya, kita masih menunggu keputusan partai. Sebagai kader, siapapun nantinya yang ditugaskan menjadi cabup, kami siap untuk melaksanakan, asalkan ada surat dari DPP,” tegasnya.

    Sementara itu, saat Radar Banjarmasin mencoba melakukan konfirmasi kepada Rosehan, ia tak mau berkomentar banyak saat ditanya kapan akan menyerahkan formulir pendaftaran, dan hanya mengatakan “siang” tanpa jelas apa yang dimaksud.

    SUMBER : BANJARMASIN.CO.ID

    8 Jamaah Haji Belum Lunas Membayar


    Sebanyak delapan pendaftar jemaah calon haji dari Tanahlaut yang hingga kini belum melunasi biaya pelaksanaan rukun Islam kelima itu. Padahal proses pemberangkatan bagi jemaah calon haji itu semakin dekat.

    Informasi yang berhasil dihimpun BPost di kantor Kemenag Tanahlaut menyebutkan, dari 261 orang jemaah yang tahun ini berangkat menunaikan ibadah haji, ada delapan orang yang belum melunasi seluruh biaya
    sesuai yang ditetapkan pemerintah sebesar 3.808 USD.
    Pihak panitia pendaftaran sudah menghubungi yang bersangkutan sambil memberikan batas waktu pelunasan paling lambat, Jumat (7/9). Artinya jika hingga batas kahir itu tetap tidak melunasi maka antriannya bakal digugurkan.

    “Memang ada, dan kami sudah memberitau yang bersangkutan agar secepatnya melunasi sesuai ketentuan,” ujar salah seorang sumber.

    Sayangnya dia tidak mau menyebut identitas jemaah calon haji tersebut. Menurutnya itu akan disampaikan setelah ada keputusan pergeseran antrian yang akan disampaikan bagian haji dari kantor Kanwil Kemenag provinsi Kalsel.

    Kepala Kemenag Tanahlaut HM Thambrin saat dikonfirmasi mengenai belum lengkapnya pembayaran haji yang dilakukan pendaftar menurutnya kepastian itu hingga batas akhir masa pelunasan tanggal 7 September besok.

    “Ya ditunggu besok (Jumat,Red), kalau sampai batas waktu terakhir tidak melunasi berarti benar ada yang belum bisa membayar,” katanya singkat.(Choiruman), PELAIHARI, BPOST-Sebanyak delapan pendaftar jemaah calon haji dari Tanahlaut yang hingga kini belum melunasi biaya pelaksanaan rukun Islam kelima itu. Padahal proses pemberangkatan bagi jemaah calon haji itu semakin dekat.

    Informasi yang berhasil dihimpun BPost di kantor Kemenag Tanahlaut menyebutkan, dari 261 orang jemaah yang tahun ini berangkat menunaikan ibadah haji, ada delapan orang yang belum melunasi seluruh biaya sesuai yang ditetapkan pemerintah sebesar 3.808 USD.
    Pihak panitia pendaftaran sudah menghubungi yang bersangkutan sambil memberikan batas waktu pelunasan paling lambat, Jumat (7/9). Artinya jika hingga batas kahir itu tetap tidak melunasi maka antriannya bakal digugurkan.

    “Memang ada, dan kami sudah memberitau yang bersangkutan agar secepatnya melunasi sesuai ketentuan,” ujar salah seorang sumber.

    Sayangnya dia tidak mau menyebut identitas jemaah calon haji tersebut. Menurutnya itu akan disampaikan setelah ada keputusan pergeseran antrian yang akan disampaikan bagian haji dari kantor Kanwil Kemenag provinsi Kalsel.

    Kepala Kemenag Tanahlaut HM Thambrin saat dikonfirmasi mengenai belum lengkapnya pembayaran haji yang dilakukan pendaftar menurutnya kepastian itu hingga batas akhir masa pelunasan tanggal 7 September besok.

    “Ya ditunggu besok (Jumat,Red), kalau sampai batas waktu terakhir tidak melunasi berarti benar ada yang belum bisa membayar,” katanya singkat.

    Sumber : BANJARMASINPOST.CO.ID

    Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

     
    Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes