Kamis, 08 November 2012
PTPN XIII, KEBUN PELAIHARI PILOT PROJET “SA-SA-EN”
Rabu, 31 Oktober 2012
Ribuan Warga Hadiri Deklarasi At-Nur
Ribuan warga Tanahlaut memadati lapangan Pulausari kecamatan Tambang Ulang, Rabu (31/10) siang untuk menghadiri acara deklarasi pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Tala, H Atmari dan Mohammad Nur.
Para warga yang berasal dari berbagai daerah di Tanahlaut itu selain untuk menikuti acara deklarasi, sekaligus menyaksikan penampilan group band papan atas, Radja dan Soneta yang digawangi H Rhoma Irama yang akan memberikan hiburan.
Tampak hadir dalam acara deklarasi tersebut, pendiri Partai Gerindra H Probowo Subianto, Ketua DPD Gerindra Kalsel H Abidin, Ketua Dewan Kehormatan DPD Partai Gerindra Kalsel HA Yudhi Wahyuni, Ketua DPW PPP Kalsel H Rudy Ariffin serta para pengurus partai politik pengusung pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Tala periode 2013-2018
Senin, 29 Oktober 2012
Pilkada Tala Perebutkan 289.000 Pemilih
Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan bakal memperebutkan sekitar 289.000 pemilih dari lebih kurang 395.000 jiwa penduduk setempat.
H Atmari selaku bakal calon (Balon) Bupati Tala 2013 - 2018, ketika ditanya wartawan Banjarmasin, Kamis, menyatakan, optimistis akan berhasil keluar sebagai pemenang Pilkada kabupaten tersebut yang tinggal beberapa bulan lagi.
"Ya saya optimis bisa menang dalam Pilkada nanti. Kalau tidak optimis, apa gunanya kita ikut dalam Pilkada," tandas balon Bupati Tala yang berpasangan dengan H Muhammad Nur, anggota DPRD Kalsel dari Partai Gerakan Indonesia Raya.
Namun Atmari, yang kini Wakil Bupati Tala tidak menyebut target perolehan suara pada Pilkada nanti, kecuali menyatakan, sesuai ketentuan jika mau menang minimal harus mendapatkan 50 persen plus satu dari jumlah pemilih.
Ia menyatakan, kalau terpilih menjadi Bupati Tala, pihaknya akan melanjutkan kebijakan program pembangunan yang belum terselesaikan dengan tuntas, serta melakukan peningkatan.
"Beberapa program pembangunan yang belum tuntas dan masih memerlukan peningkatan antara lain masalah air bersih, infrastruktur, pendidikan dan kesehatan," ungkapnya.
"Program lain yang perlu ditindaklanjuti, yaitu menjadikan `Bumi Tuntunt Pandang` Tala sebagai daerah industri berat dan ringan," lanjutnya didampingi Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra H Nahwan.
Dalam Pilkada Tala nanti, visi - misi pasangan Atmari dan Muhammad Nur (Atma-Nur) itu, membuat kabupaten yang kaya dengan berbagai sumber daya alam (SDA) tersebut menjadi mandiri, maju dan sejahtera.
"Dengan potensi SDA tersebut, insya Allah Tala bisa jadi mandiri, maju dan sejahtera," demikian Atmari.
Pasangan Atma-Nur tersebut diusung Partai Gerindra berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan mendapat dukungan tujuh partai politik (parpol) lain.
Parpol pendukung pasangan Atma-Nur itu antara lain Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Bintang Reformasi, Partai Bulan Bintang dan Partai Karya Peduli Bangsa.
Sedangkan deklarasi pasangan Atma-Nur dijadwalkan di lapangan terbuka Desa Pulau Sari, Kecamatan Tambang Ulang, Tala (sekitar 40 km timur Banjarmasin), dan akan hadir Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto.
Pada acara deklarasi tersebut, mantan Panglima KOSTRAD itu akan memberikan sambutan bersama Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin, yang juga Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPP provinsi setempat.
Pasangan Atma-Nur Mau Jadikan Tala "Mamase"
Menurut bakal calon (balon) Bupati Tala itu, selain masih banyak terdapat infrastruktur yang belum memadai di kabupatennya, yang mengalami kerusakan, seperti prasarana jalan pedesaan.
Selain itu, permasalahan air bersih untuk kebutuhan penduduk "Bumi Tuntung Pandang" Tala ataupun Pelaihari yang merupakan ibu kota kabupaten tersebut, belum teratasi tuntas.
"Tingkat cakupan layanan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tala kepada penduduk setempat, masih kecil atau jauh berada berada di bawah standar 'Millennium Development Goals' (MDGs)," ujarnya.
Ia berharap, dengan visi dan misi untuk memandirikan, memajukan dan menyejahterakan Tala, bisa berhasil keluar sebagai pemenang dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) kabupaten yang kaya dengan berbagai sumber daya alam (SDA) itu.
"Dengan kekayaan berbagai SDA, saya optimistis Tala yang kini berpenduduk 395.000 jiwa, tersebar pada 11 kecamatan atau 130 desa dan lima kelurahan itu, bisa mandiri, maju dan sejahtera," demikian Atmari.
Dalam Pilkada Tala yang tinggal beberapa bulan lagi, pasangan Atma-Nur diusung Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan mendapat dukungan tujuh partai politik (parpol) lain.
Parpol pendukung pasangan Atma-Nur tersebut antara lain Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Bintang Reformasi (PBR), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB).
Pada acara deklarasi pasangan Atma-Nur di Lapangan Pulau Sari, Kecamatan Tambang Ulang, Tala (sekitar 40 Km timur Banjarmasin) itu, diharapkan hadir Ketua Pembina Gerindra Prabowo Subinato.
Jumat, 19 Oktober 2012
Pemkab Serahkan Data Penduduk ke KPU
Pemerintah kabupaten (Pemkab) Tanahlaut menyerahkan data penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) ke komisi pemilihan umum (KPU). Data DP4 tersebut akan menjadi bahan bagi KPU untuk melakukan verifikasi guna menyusun daftar pemilih sementara (DPS) dan daftar pemilih tetap (DPT) dalam pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) 2013 mendatang.
Acara penyerahan data penduduk tersebut digelar di aula kantor KPU Tala di Jalan A Syairani Pelaihari dan dihadiri Wakil Bupati Tala, H Atmari, Asisten I Sutrisno, Kadisdukcapil Tala Nurhayati, Kasatpol PP Rudi Ismanto, Kasat Intelkan AKP Paryoto dan para pengurus partai politik dan para bakal calon kepala daerah baik dari jalur independen maupun dari koalisi partai politik.
"Dengan data tersebut, KPU akan melakukan verifikasi pada akhir Oktober ini guna menyusun DPS dan DPT," terang Ketua KPU Tala, H Ahmadi
Sumber : Banjarmasinpost.co.id
Kasus Suap, Aad Ngaku 2 Kali Klarifikasi
Ditemui usai mengikuti serah terima jabatan (Sertijab) Komandan Kodim 1009 Pelaihari, Rabu (17/10), Aad mengatakan menghormati proses hukum kasus tersebut. Termasuk pula, dukungan Bareskrim Mabes Polri terhadap Polda Kalsel untuk mengungkap kasus yang melibatkan dua kepala daerah itu.
"Ya, kami hormati saja proses hukum yang sedang berjalan ini untuk membuktikan kebenaran," katanya singkat.
Mengenai 'pemeriksaan' itu, Aad menegaskan karena saat itu pemeriksaan terhadap kepala daerah harus mendapat persetujuan presiden (aturan itu sudah dibatalkan Mahkamah Konstitusi, Red), maka penyidik itu mendatanginya guna mendapatkan keterangan.
Kepada penyidik, Aad membantah adanya suap terkait tapal batas Tala dan Tanahbumbu (Tanbu) karena batas wilayah antar dua kabupaten tersebut sudah ditetapkan.
"Ya sudah kami jelaskan apa adanya. Kalau tidak salah dua kali kami dimintai keterangan untuk memberikan klarifikasi," ucapnya.
Aad berharap semua pihak juga menghormati proses hukum agar mendapatkan kebenaran atas kasus tersebut. Dengan menghormati proses, imbuhnya, tidak akan menimbulkan kesan adanya intervensi sekaligus tidak mengganggu jalannya pemerintahan yang dipimpinnya.
Sikap serupa diperlihatkan Muhidin. Dia juga membantah ada penyuapan. Yang terjadi adalah peminjaman uang sebanyak Rp 5 miliar yang dilakukan sebanyak dua kali.
Muhidin pun mengaku siap memberikan keterangan baik kepada penyidik Polda maupun Mabes Polri. Dia mengaku memiliki bukti nyata terkait kasus penyuapan yang dituduhkan kepolisian. Bukti itu adalah surat perjanjian pinjam meminjam antara dirinya dan Aad. Ada persiapan khusus? Lagi-lagi Muhidin mengatakan tidak melakukan persiapan apa pun. Termasuk pula menyiapkan tim pengacara.
"Kada (tidak) perlu. Yang penting kalau dipanggil, diundang, nanti dijelaskan perkaranya. Kalau salah ya salah ada surat perjanjian nanti diserahkan," ujarnya.
Seperti diwartakan BPost. Bagian Ekonomi Khusus Bareskrim Polri dan Polda Kalsel menetapkan Muhidin dan Aad sebagai tersangka kasus dugaan suap Rp 5 miliar. Kasus mereka terkait sengketa tapal batas wilayah antara Kabupaten Tala dan Tanah Bumbu (Tanbu), Agustus 2010. Di wilayah sengketa itu terdapat perusahaan tambang batu bara yang diduga kuat memiliki hubungan dengan Muhidin.
"Diduga Haji M (Muhidin) sebagai Wali Kota Banjarmasin melakukan penyuapan. Yang menerima suap diduga Haji AD (Adriansyah), bupati Tala," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Boy Rafli Amar.
Ditegaskan dia, dugaan suap yang dilakukan Muhidin terkait permohonan pengurusan pengeluaran surat tapal batas antara Tala dan Tanbu. Muhidin membutuhkan surat itu agar luas wilayah perusahaan tambang di wilayah tapal batas tersebut tak berkurang.
"Suap dilakukan dua kali. Pertama, sebesar Rp 3 miliar dan kedua Rp 2 miliar. Pemeriksaan keduanya tinggal menunggu jadwal," tegas Boy.
Sumber : Banjarmasinpost.co.id
Minggu, 14 Oktober 2012
Lahan Kuburan menjadi Lahan Tambang
Bahkan sebagian lahan kuburan tersebut menjadi jalan untuk lalu lintas truk pengangkut emas hitam tersebut.
Kondisi itu sudah berlangsung sekitar tiga bulan lalu. Bahkan tanah yang merupakan Alkah, Sapri warga di desa itu seluas 2,6 hektare sejak tahun 60-an kini mulai terkikis aktivitas pertambangan.
"Kami bingung, kok sebagian tanahnya jadi tambang. Padahal niat abah (Sapri,Red) memberikan lahan itu untuk pemakaman. Apalagi sudah terkikis sekitar 60x100meter," ujar Akhmad Husaini salah satu anak pemberi wakaf.
Keluarganya menyerahkan lahan tersebut secara ikhlas. Karena berubah fungsi tanpa ada pemberitahuan dari instansi terkait, sehingga keluarga pemberi wakaf menjadi terkesan kurang iklas.
Apalagi menurut kabar yang beredar, alih fungsi lahan tersebut ada biaya yang cukup besar yakni sekitar Rp 1 miliar. Hingga kini masyarakat tidak mengetahui ke mana uang tersebut.
Sepengetahuan masyarakat, rencana hasil ganti rugi sebesar rp 1 miliar itu akan dibelikan mobil ambulance dan alkah yang terlanjur terkikis tambang akan dipagar.
Camat Kintap Masturi mengaku sudah mendapat laporan dari masyarakat. Bahkan pihaknya sudah memberikan warning kepada kepala desa Kintapura agar segera menyelesaikan persoalan itu. Jika sesuai tenggang waktu tidak ada kejelasan, maka pihaknya akan turun untuk menyelesaikan masalah itu.
"Ini rawan, karena berkaitan dengan masyarakat. Makanya pambakal sudah kami beri tenggang waktu, kalau tidak ada kejelasan saya akan turun sebelum permasalahannya meruncing," tegasnya
Sumber : Banjarmasinpost.co.id
Penjual Air Gerobak Laris
PELAIHARI-Pemadaman listrik di wilayah Tanahlaut yang terjadi sejak Sabtu (13/10) pukul 12.00 Wita hingga Minggu (14/10) sore membawa berkah bagi pedagang air di wilayah Bumi Tuntung Pandang.
Sejak minggu pagi, mereka kebanjiran order dari warga yang memerlukan air bersih itu, mengingat layanan PDAM ikut mati.
Khususnya para warga yang tinggal di Kota Pelaihari yang selama ini menggantungkan layanan PDAM untuk memenuhi keperluan sehari-hari terpaksa kebingungan karena listrik padam, yang membaut aliran pipa PDAM tidak berjalan.
"Kan mesin penyedotnya menggunakan listrik, kalau listriknya padam otomatis ikut tidak mengalir," kelur Irma, salah seorang warga.
Bahkan dari pantauan BPost, di Jalan Datu Daim terlihat beberapa mobil dan gerobak berisi tandon air dan jerigen berjajar rapi. Mereka sedang antri untuk mendapatkan pasokan air bersih dari sumur di kampung tersebut.
Para warga yang antri tersebut, tidak lain adalah pedagang air. Mereka sedang antri panjang untuk mendapatkan air guna melayani pesanan warga yang air ledingnya tidak jalan bersamaan pemadaman listrik itu.
"Mulai pagi tadi sampe jam 14.00 sudah mengantar ke 13 rumah," ujar Rahman.
Diakuinya sejak adanya pemadaman tersebut pesanan air bersih meningkat tajam. Hari-hari biasa dirinya hanya mengantarkan pesanan maksimal 5 gerobak, kini sudah melebihi separo dari hari biasa.
"Kalau tandon isi 1.500 liter kami menjual Rp 120 ribu. Sedangkan yang gerobak untuk tengah kota biasanya menjual Rp 15 ribu," tandas Anang
Sumber : BANJARMASINPOST.CO.ID,
Rabu, 03 Oktober 2012
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Tanah Laut
Bupati Tanahlaut, H Adriansyah akan membuka pelaksanaan monitoring dan evaluasi (Monev) pembangunan triwulan III tahun anggaran 2012 di aula kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tanahlaut, Kamis (4/10) pagi ini.
Kegiatan yang diikuti seluruh kepala dinas, badan, kantor dan para camat di wilayah Tanahlaut itu akan membahas seluruh pencapaian program pembangunan baik yang sudah terlaksana maupun yang belum dikerjakan.
"Pembangunan fisik yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat harus terus dilakukan. Dengan harapan masyarakat Tala benar-benar merasakan buah kinerja para pejabat dan pegawai," pinta Aad, panggilan akrab Bupati Tala, H Adriansyah.
Oleh karena itu, diharapkan semua kepala dinas, badan, kepala kantor dan camat harus benar-benar mengikuti kegiatan ini dengan serius. Karena sebagai ujung tombak monitoring dan aspirasi masyarakat hingga ke lapisan yang paling bawah.
Warga Simpang Empat Seibaru Tolak Hasil Pilkades
Sekitar 50 warga Desa Simpang Empat Seibaru Kecamatan Jorong mendatangi kantor DPRD Tala di Jalan A Syairani Pelaihari, Rabu (3/10). Kedatangan warga yang menumpang enam mobil itu untuk menyampaikan aspirasi penolakan hasil pemilihan kepala desa (Pilkades) di desa tersebut pada Sabtu (29/9) lalu.
Warga menolak lantaran hasil pesta demokrasi di tingkat desa itu penuh kecurangan. Mulai adanya dugaan intimidasi hingga dugaan praktik politik uang (money politic) yang dilakukan salah satu calon kepala desa tersebut.
"Kami berharap Pilkades diulang karena pelaksanaannya banyak kecurangan," ujar salah seorang warga Helmi Ruslan.
Kedatangan para warga tersebut diterima anggota komisi I DPRD Tala, Mariyanto, Hj Asmiyati Yunus, H Ahmad dan Alfian Taurus. Menurutnya aspirasi tersebut akan disampaikan ke tingkat pimpinan komisi untuk dilakukan pembahasan dan dilanjutkan ke pimpinan dewan untuk direkomendasikan kepada instansi terkait untuk diambil kebijakan.
Sumber : Banjarmasinpost.co.id
Senin, 01 Oktober 2012
Gaji Bupati Cuma Rp 6,1 Juta, tapi Jadi Rebutan
Walaupun begitu, posisi tersebut diincar dan diperebutkan oleh tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati yang akan bertarung pada pilkada 8 November nanti. Ketiga pasangan calon itu adalah istri Bupati Probolinggo, Tantri Hasan Aminuddin-Timbul Prihanjoko; Wakil Bupati Salim Qurays-Agus Setiyawan; dan mantan Sekda Kusnadi-Wahid Nurrahman.
Data yang dihimpun menyebutkan, gaji bupati sebesar Rp 6.746.363. Setelah dipotong pajak, nilainya menjadi Rp 6.170.600. Sementara gaji wakil bupati Rp 5.774.242. Setelah dipotong pajak, gaji bersihnya menjadi Rp 5.322.800. Gaji bupati terdiri atas gaji pokok Rp 2.100.000, tunjangan istri Rp 210.000, tunjangan dua anak Rp 84.000, tunjangan jabatan Rp 3.780.000, tunjangan beras Rp 236.000, dan tunjangan PPh Rp 336.363. Totalnya senilai Rp 6.746.363. Setelah dipotong potongan pihak ketiga dan PPh sebesar Rp 575.763, gaji bersihnya hanya Rp 6.170.600.
Adapun gaji wakil bupati terdiri atas gaji pokok Rp 1.800.000, tunjangan istri Rp 180.000, tunjangan dua anak Rp 72.000, tunjangan jabatan Rp 3.240.000, tunjangan beras Rp 236.000, dan tunjangan PPh Rp 246.242. Maka, gaji kotornya Rp 5.774.242. Setelah dipotong potongan pihak ketiga dan PPh sebesar Rp 451.442, gaji wakil bupati Rp 5.322.800.
Setahun, gaji bersih bupati Rp 74.047.200, dan wakil bupati Rp 63.873.600. Menurut Kepala Dinas Pengelola Keuangan Daerah Tanto Walono, Senin (1/10/2012), gaji mereka diberikan tiap bulan tanggal 1, sama seperti PNS. Gaji mereka tergantung dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tahun depan, gaji mereka bisa saja naik meski mungkin hanya satu juta. Maka, siapa pun bupati dan wakil bupati yang terpilih nanti, akan menerima gaji sekitar jumlah itu. (Sumber : KOMPAS.com )
Tiga Partai Tidak Memenuhi Jumlah KTA
Hingga berakhirnya masa penyerahan KTA, sebanyak tiga partai ada yang tidak menyerahkan KTA serta jumlah KTA yang diserahkan lebih sedikit dari yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tala sebanyak 380 buah.
Ketiga partai tersebut antara lain, Partai Damai Sejahtera (PDS) yang hanya menyerahkan KTA sebanyak 53 buah, Partai Pekerja dan Pengusaha Indonesia tidak menyerahkan KTA serta Partai Kedaulatan juga tidak menyerahkan KTA tanpa ada alasan yang jelas.
Karena pihak KPU menunggu hingga berakhirnya masa penyerahan KTA tersebut, tak seorang penguruspun yang datang untuk melengkapi persyaratan tersebut. "Mereka hanya menyerahkan formulir partai, sementara untuk kelengkapan KTA tidak dilakukan. Termasuk ada yang masih kurang dan sudah diminta untuk melengkapi tidak dilakukan," ujar anggota KPU Tala, Kamaruzaman.
Adapun partai yang ada di Tanahlaut berdasarkan data yang sudah diserahkan pengurus sebanyak 20 partai dari 33 partai di tingkat nasional. Karena hanya 20 partai yang kepengurusannya ada di wilayah Tanahlaut dan menyerahkan data kepengurusan dan kartu tanda anggota partai.
10 Berkas Pelamar Golkar Diperiksa
Sebanyak 10 berkas milik kandidat yang melamar DPD Partai Golkar Tanahlaut (Tala) mulai diperiksa tim penjaringan. Berkas yang dikembalikan para pelamar itu mulai diperiksa satu persatu kelengkapannya sebelum diusulkan dalam rapat pleno pimpinan untuk dikirim ke provinsi guna dipilih satu nama.
Hal itu diungkapkan staf penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati Tala DPD Partai Golkar Tala, Asma Andriyani. Menurutnya hingga saat ini tim penjaringan masih mengoreksi berkas yang dikembalikan para pelamar.
"Masih diteliti siapa tau ada yang tidak lengkap sehingga menjadi catatan bagi panitia untuk disampaikan dalam pleno nanti," katanya.
Sesuai rencana rapat pleno pimpinan DPD Partai Golkar Tala bakal dilaksanakan Selasa (2/10) besok dengan melibatkan seluruh pengurus di tingkat kecamatan. Dengan harapan mereka mengetahui siapa kandidat yang melamar dan disampaikan ke profinsi tersebut.
Adapun 10 berkas kandidat tersebut antara lain milik Ketua DPD Partai Golkar Tala Misri Syarkawi, Ketua DPC Partai Demokrat H Arkani, Kepala Dinas PU Tala H Syahrian Nurdin, tokoh perempuan Tala Najmaniah Iberam, staf ahli bupati Tanbu, Abdul Karim, Wabup Tala H Atmari, anggota DPRD Kalsel M Noor, mantan Wagub Kalsel HM Rosehan NB, dan Ketua DPRD Tala, Bambang Alamsyah serta formulir milik Ketua DPC PAN Tala H Wahid.
Sumber : BANJARMASINPOST.CO.ID
Selasa, 25 September 2012
Tanah Laut Kekurangan Pegawai
Selama dua tahun tidak melakukan penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS), membuat Pemkab Tanahlaut kekurangan pegawai.
Berdasarkan perhitungan sementara, kekurangan pegawai tersebut sebanyak 939 orang yang terdiri tenaga pengajar sebanyak 424 orang, tenaga kesehatan sebanyak 152 orang dan untuk tenaga teknis sebanyak 363 orang.
Kabid formasi dan pengadaan pegawai kantor BKD Tanahlaut, Hendro Cahyoko saat dihubungi BPost mengakui jika saat ini berdasarkan perhitungan dan laporan dari masing-masing satuan perangkat dinas mengalami kekurangan cukup besar.
“Kalau data globalnya 900 lebih yang berasal dari tenaga pengajar, tenaga kesehatan dan teknis,” katanya singkat.
Namun untuk mengetahui kepastian berapa kekurangan maupun kelebihan tenaga pegawai negeri sipil tersebut harus menunggu hasil evaluasi dan analisis jabatan yang saat ini sedang digodok di tingkat provinsi.
Karena dari kegiatan analisis jabatan tersebut akan diketahui secara detail porsi pegawai yang harus ada berdasarkan beban pekerjaan yang ada. Dan kekurangan pegawai di Tanahlaut tersebut, berdasarkan laporan masing-masing perangkat dinas dan badan yang disampaikan ke kantor BKD Tanahlaut.
Kadis PU Ramaikan Bursa Pencalonan Bupati dari Golkar
Bursa penjaringan bakal calon kepala daerah Tanahlaut yang digelar DPD Partai Golkar Tala mendapat sambutan para tokoh dan politisi di Bumi Tuntung Pandang.
Memasuki hari keempat pendaftaran, ada delapan tokoh yang mengambil formulir untuk mendaptkan restu kendaraan politik partai berlambang pohon beringin itu.
Namun yang mengejutkan, Senin (24/9) siang salah seorang warga yang mengaku utusan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Tala, H Syahrian Nurdin mengambil formulir pendaftaran calon bupati dan wakil bupati Tala periode 2013-2018.
“Tadi mengambilkan formulir beliau (Syahrian Nurdin, Red) namanya pak Jatim,” terang salah seorang panitia penjaringan, Asma Andriani.
Dengan pengambil formulir tersebut secara otomatis menambah daftar panjang para tokoh dan politisi yang melamar Partai Golkar untuk mengikuti pesta demokrasi Tanahlaut yang bakal digelar pada 25 April 2013 mendatang.
Hari pertama pendaftaran, Ketua DPD Partai Golkar Tala Misri Syarkawi dan utusan mantan Wagub Kalsel HM Rosehan NB yang mengambil formulir. Kemudian hari kedua, giliran Ketua DPD Partai Demokrat Tala H Arkani, Kepala BPMPD Sukamta, Ketua DPC PAN Tala H Wahid, PNS Pemkab Tanbu Abdul Karim dan salah seorang advokat Najmaniah Imberan yang juga mengambil formulir pendaftaran.
Namun pihak panitia akan menunggu sampai akhir masa pendaftaran pada Sabtu (29/9) nanti. Karena saat itu akan diketahui siapa calon yang mengambil formulir dan mengembalikannya secara langsung.
Mengingat persyaratan pendaftaran tersebut, formulir setelah diisi dikembalikan langsung oleh yang bersangkutan dan tidak boleh diwakilkan.
“Kita tunggu sampai akhir pendaftaran, siapa saja yang serius melamar. Sebab belum tentu yang mengambil formulir akan mengambalikan,” timpal Sekretaris penjaringaa, HM Riduansyah.
Jumat, 21 September 2012
Rosehan dan Misri Pelamar Pertama Golkar
Misri Syarkawie yang juga Ketua DPD Partai Golkar Tala mengambil formulir pendaftaran lebih dulu. Berselang 30 menit kemudian, giliran orang kepercayaan HM Rosehan NB yang datang untuk mengambilkan formulir pendaftaran mantan politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu.
“Semua persyaratan pak Rosehan sudah lengkap dan tinggal menyerahkan saja. Tapi nanti beliau sendiri yang akan menyerahkan kesini,” ujar Ahmad Zakaria.
Dirinya mengakui bahwa Rosehan benar-benar serius ingin maju untuk berebut tahta nomor satu di Bumi Tuntung Pandang pada Pemilukada 25 April 2013 mendatang. Sehingga saat ini dirinya melamar sejumlah partai untuk mendapatkan restu guna mendapatkan perahu politik dalam pesta demokrasi tersebut.
Bahkan sejumlah tokoh politik di Tanahlaut juga akan meramaikan penjaringan tersebut. Diantaranya Ketua DPD Partai Demokrat Tala, H Arkani. Dirinya juga akan melamar di partai berlambang pohon beringin itu.
Selasa, 18 September 2012
Bantuan Pemda : Speedboad untuk Posal Kintap dari
Penyerahan armada air tersebut dilakukan Bupati Tanahlaut, H Adriansyah didampingi Wakil Bupati Tala H Atmari, dan diterima langsung Palaksa Lanal Banjarmasin Mayor Laut (P) Sahatro Silaban di halaman kompleks perkantoran bupati Tala, Jalan A Syairani, Senin (17/9/2012).
Speedboat dengan spesifikasi 85 PK, panjang 5,5 meter, lebar 1,85 meter dan tinggi 0,70 meter itu diserahkan ke jajaran TNI-AL dengan system pinjam pakai. Diharapkan bantuan tersebut bisa menunjang pelaksanaan tugas anggota TNI-AL dalam menjaga wilayah perairan.
“Mengingat wilayah Tanahlaut itu sebagian berupa pantai, sehingga perlu menjadi perhatian semua pihak untuk menjaga keamanan wilayah tersebut dari berbagai ancaman,” ujar Bupati Tala, H Adriansyah.
Jumat, 14 September 2012
KPUD Perpanjang Masa Pendaftaran PPS dan PPK
Komisi Pemilihan Umum Derah (KPUD) Tala memperpanjang masa pendaftaran selama tiga hari. "Jumat besok terakhir," sebut Agus Rianto, anggota KPUD Tala yang menangani perekrutan keanggotaan PPS dan PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan), Kamis (13/9).
Perpanjangan masa pendaftaran itu dilakukan mengingat hingga masa pendaftaran tahap pertama ditutup, Selasa (11/9) tadi, jumlah pendaftar calon anggota PPS masih sedikit.
Pelamar minimal yang diperlukan tiap desa enam orang. Tapi rata-rata pelamar di tiap desa cuma tiga orang, bahkan ada yang cuma dua orang. Anggota PPS tiap desa yang diperlukan tiga orang. Sementara untuk calon anggota PPK jumlah pendaftar lebih memadai, walaupun juga masih kurang.
Rabu, 12 September 2012
Penyuluhan Ormas LSM Tala
Mereka mengikuti penyuluhan yang dilaksanakan Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Tala. Fokus penyuluhan tentang peningkatan peranan ormas dan LSM dalam rangka partisipasi pembangunan politik.
"Kami menghadirkan dua pemateri dari Badan Kesbangpol Provinsi," ucap Kepala Badan Kesbang Linmas Tala HM Saderi.
Saderi menuturkan kegiatan itu snagat penting, terutama untuk mengupas dan mempelajari sejumlah regulasi (Undang-undang), seperti UU 24/2009 tentang pedoman kerjasama Depdagri dan pemda dengan ormas dan lembaga nirlaba lainnya.
Senin, 10 September 2012
Polres Tala Bantu Korban Kebakaran
"Penyerahan bantuan nanti dilakukan Kabag Ops," tutur Kasubag Humas Polres Tala AKP H Daud Sukamto.
Ia tak menyebutkan secara detil berapa dan apa saja bantuan yang akan diberikan. "Yang pasti berupa sembako. Harapan kami bantuan itu bisa sedikit meringankan beban para korban kebakaran," tandas Daud.
Sebelumnya bantuan telah disalurkan oleh Disnakertrans dan Sosial Pemkab Tala serta disusul bantuan tambahan dari Bupati H Adriansyah.
Seperti diketahui pada musibah kebakaran yang terjadi pekan lalu di Pandahan dekat jembatan besi, delapan rumah warga setempat ludes dilumat si jago merah. Harta benda turut terbakar.
Terjadi Lagi Sengketa Lahan Tambang
Minggu, 09 September 2012
Empat Putra Mahkota Siap Naik Tahta
Pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) menjadi jalan yang paling efektif untuk para punggawa partai politik untuk melanjutkan tradisi kekuasaannya. Beberapa putra mahkota pun sudah disiapkan untuk bersaing merebut takhta kepala daerah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, setidaknya ada empat putra ketua partai politik di Kalsel yang siap maju pada pemilukada di banua. Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kalsel Rudy Ariffin kabarnya bakal mengusung anak keduanya yakni HM Aditya Mufti Ariffin.
Putra dari Ketua DPD Partai Golkar Kalsel HA Sulaiman HB yakni Hasnuryadi Sulaiman juga disebut-sebut akan turun dalam Pemilihan Walikota Banjarmasin.
Selain keduanya, ada juga putra dari Ketua DPD Partai Gerindra Kalsel H Abidin HH yakni H Muhammad Nur dan putra Ketua DPD PDI Perjuangan Kalsel H Adriansyah, H Bambang Alamsyah. Dari keempat nama tersebut, justru Bambang dan M Nur yang sudah bersaing. Keduanya akan turun dalam Pemilihan Bupati Tanah Laut 2013-2018.
Bambang sebagai calon Bupati berpasangan dengan Drs Sukamta. Sedangkan Muhammad Nur, calon wakil bupati mendamping H Atmari. Meski demikian, gerakan yang mendorong Aditya Mufti Ariffin dan Hasnuriyadi Sulaiman untuk maju juga sudah terlihat. Hal ini diakui Aditya ketika dikonfirmasi Radar Banjarmasin.
“Teman-teman banyak yang mendorong, termasuk guru-guru kita, para alim ulama. Mereka meminta untuk maju, ada yang di Kabupaten Banjar, Banjarbaru dan Banjarmasin,” ujar Ovi, panggilan akrabnya. Ovi pun juga mendapat restu dari sang ayah yang juga Gubernur Kalsel.
”Kalau tidak ada aral Insya Allah. Tapi dimana (mencalonkan diri) belum dimananya. Yang jelas mau konsen dulu untuk pemenangan Pemilu 2014,” imbuhnya. Alumni Fakultas Hukum Unlam ini sendiri, sekarang duduk sebagai Anggota DPR RI Komisi III dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan. Ovi juga menjabat sebagai Ketua DPC PPP Kota Banjarbaru.
Soal motivasi untuk maju dalam pemilukada, menurut menurut Ovi adalah semata untuk melakukan pembenahan. Ia juga menilai, bagi seorang politisi menjadi seorang eksekutif baik menjadi bupati, wakil bupati, walikota, wakil walikota, gubernur, wakil gubernur, menteri atau presiden merupakan puncak dari karir.
“Kalau masalah pembenahan masih banyak pembenahan yang harus dilakukan, terutama reformasi di pemerintahan, baik reformasi sistem, reformasi kultur dan personal di pemerintahan,” katanya. Sementara itu, Hasnur tampaknya akan digadang-gadang untuk maju di Pemilukada Kota Banjarmasin.
Meski tidak ada pengakuan langsung dari Hasnur, namun para politisi Golkar sudah mempersiapkan diri untuk mencalonkan Hasnur sebagai “Banjarmasin 1”. Hal ini diakui Sekretaris DPD Partai Golkar Kalsel Murhan Effendie. Ia mengungkapkan Partai Golkar selalu mendukung apabila Hasnur maju pada pemilukada mendatang.
Termasuk dalam rencana sebagai Walikota Banjarmasin. “Pak Hasnur maju, itu mungkin saja. Kemungkinan terbesar adalah sebagai Banjarmasin 1. Tapi pemilukada sendiri masih lama, semua masih bisa terjadi. Tapi tidak ada salahnya kami mempersiapkan sejak dari sekarang,” ujarnya kemarin.
Murhan mengungkapkan, pemilihan Kota Banjarmasin sebagai sasaran untuk pemilukada sudah sangat tepat. Pasalnya Hasnur saat ini juga sebagai menjabat Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah I (Banjarmasin/Batola) DPD Partai Golkar Kalsel. Sehingga setidaknya sudah memiliki nama.
Sementara itu, H Bambang Alamsyah, putra pertama Ketua PDIP Kalsel H Adriansyah, mulai terjun ke dunia politik sejak pemilu legislatif 2009. Sejak saat itu, karir politiknya terlihat moncer. Ia terpilih sebagai anggota DPRD dan seiring kemenangan PDIP di Tala, Bambang pun naik menjadi Ketua DPRD. Di partai, ia pun terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPC PDIP Tala.
Karena itulah menurut Ahmad Yani, anggota DPRD Tala, seluruh kader mantap memilih Bambang untuk dicalonkan sebagai Bupati pada periode mendatang, berpasangan dengan seorang birokrat yang dikenal luas masyarakat, yakni Drs Sukamta sebagai wakil bupatinya.
“H Bambang orangnya mudah bergaul dengan siapa saja. Sekarang dia tidak saja milik partai, namun sudah menjadi milik masyarakat, dengan dibuktikan sebagai Ketua DPRD Tala,” ujarnya.
Soal kapasitas sebagai pemimpin, Bambang pun menurutnya tidak perlu diragukan, karena dia mendapat didikan langsung dari ayahnya. “Bambang sudah mengenal dan mengetahui bentuk kepemimpinan yang mensejahterakan rakyat,” ucapnya. Sementara itu, Pengurus Partai Gerindra Kalsel Ilham Nur, membenarkan bahwa Muhammad Nur yang merupakan putra dari Ketua DPD Partai Gerindra Kalsel H Abidin HH akan diusung sebagai calon Wakil Bupati Tanah Laut.
“Untuk pak Muhammad Nur, memang mau difokuskan untuk menjadi calon wakil bupati untuk saat ini. Jadi kami fokus untuk memenangkannya pada Pemilukada Tala 2013 nanti,” katanya. HM Nur adalah anak dari Prof Dr H Abidin yang sekarang menjalani karir politiknya sebagai anggota DPRD Kalsel di Fraksi Persatuan Pembangunan Indonesia Raya (PPIR).
HM Nur terpilih dari Dapil 6 Kalsel yang termasuk di dalamnya adalah Kabupaten Tala. Kepada Radar Banjarmasin, M Nur mengaku dirinya terdorong untuk ikut serta dalam pemilukada, karana ingin membawa perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Tala meningkat, melalui lapangan pekerjaan dan infrastruktur yang diperbaiki.
“Pada dasarnya saya tergerak bila bersama pak Atmari untuk maju bersama,” ungkap pria yang akan berusia 35 tahun pada pemilihan Bupati Tala 2013 nanti. Soal politik, HM Nur mengaku banyak belajar dari ayahnya yang berangkat dari seorang kepala desa, kemudian menjadi seorang Ketua Gerindra di Kalsel dan juga aktif di kegiatan sosial keagamaan sebagai Bendahara PBNU. (mrn/ard/tas/sip)
Sumber : Radar Banjar
Saat Futur Menghampiri
Iman tak selalunya stabil. Ia mengalami fluktuasi naik dan turun. Ada kalanya hati ini bersemangat untuk beribadah. Tapi di sisi lain, beribadah serasa enggan. Semangat yang dulu membara seakan sirna ditelan masa. Entah kemana perginya semangat yang dulu pernah ada.
Bila itu yang terjadi, maka itulah penyakit futur. Secara ringkas, futur dapat dikatakan sebagai satu keadaan dimana iman melemah. Dan melemahnya iman dapat dilihat dengan berkurangnya amalan-amalan harian yang biasanya dilakukan. Baik dari segi kualitas maupun kuantitas ibadah.
Futur dapat menghampiri siapapun tanpa terkecuali. Mulai dari orang awam, hingga mereka yang telah menjadi aktivis dakwah dan pergerakan. Padahal merekalah yang seharusnya menjadi penggerak dakwah. Lantas apa jadinya apabila terjangkiti futur?
Dr. Sayyid Muhammad Nuh, dalam bukunya ‘Afatun fie ath-Thoriq menyebutkan bahwa futur merupakan penyakit yang sering kali menjangkiti aktivis dakwah. Bahkan penyakit ini menjadi salah satu penyebab kegagalan dakwah yang paling banyak terjadi.
Factor penyebab kefuturan ini sangat banyak. Diantaranya: sikap ekstrem atau berlebihan dalam menjalankan ibadah, melampaui batas dalam hal mubah, memisahkan diri darijama’ah dan mengutamakan uzlah (menyendiri), menyepelekan kewajiban harian, masuknya sesuatu yang haram atau bernilai syubhat ke dalam tubuh, dan berlarut-larut dalam melakukan maksiat serta meremehkan dosa-dosa kecil.
Dus, ketika futur mulai menjangkiti, maka cara yang paling efektif untuk menanggulanginya adalah sadar diri. Kemudian dengan menjaga diri agar senantiasa tetap berada di jalan kebaikan. Sebagaimana sabda rasulullah saw:
إِنَّ لِكُلِّ عَمَلٍ شَرَّةً، وَالشَّرَّةُ إِلَى فَتْرَةٍ، فَمَنْ كَانَتْ فَتْرَتُهُ إِلَى سُنَّتِيْ فَقَدْ اهْتَدَى، وَمَنْ كَانَتْ فَتْرَتُهُ إِلَى غَيْرِ ذَلِكَ فَقَدْ ضَلَّ
“Sesungguhnya setiap amal memiliki masa semangat. Dan setiap masa semangat ada masa futur. Maka barangsiapa ketika futur tetap berada dalam sunnah, maka dia telah mendapat petunjuk. Dan barangsiapa ketika futur menyimpang dari selainnya (-sunnah-) maka dia telah tersesat.” (H.R. Ahmad)
Wallahu a’lam.